HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN GURU DENGAN KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PELAMBUAN BANJARMASIN

Istifa’dah (2017) HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN GURU DENGAN KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PELAMBUAN BANJARMASIN. Other thesis, STIKES SARI MULIA.

Preview	Text Cover.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING.pdf Download (259kB) | Preview
Preview	Text naskah.pdf Download (440kB) | Preview
Preview	Text MASTER TABEL HASIL PENELITIAN.pdf Download (980kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (149kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (336kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (365kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (393kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (12kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (119kB) | Preview
Preview	Text Cover K.pdf Download (112kB) | Preview
Preview	Text kuesioner uji valid.pdf Download (385kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan hasil diskusi dengan 5 keluarga anak penyandang retardasi mental pada tanggal 06 Desember 2016 bahwa pengalaman keluarga melatih kemandirian ADL anak retardasi mental berbeda-beda. Keluarga mengajarkan anaknya untuk bisa melakukan aktifitas mandi, oral hygiene (menggosok gigi), berpakaian yang rapi, dan melakukan toilet training; Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) dengan baik dan benar. Namun kebersihan dari mandi, oral hygiene, dan toileting (BAB dan BAK) pada anak masih kurang. Sebanyak 8 keluarga yang memiliki anak retardasi mental perempuan mengatakan bahwa untuk anak perempuan yang mengalami menstruasi biasanya masih dibantu oleh ibu atau nenek mereka, namun urusan toileting anak perempuan lebih cepat mengerti dan cenderung lebih mandiri. Tujuan: Menganalisis hubungan dukungan keluarga dan guru dengan kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Pelambuan Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi kasus adalah seluruh keluarga yang memiliki anak retardasi mental sebanyak 124 wali murid di SDNLB Pelambuan dan guru sebanyak 8 orang di SDNLB Pelambuan Banjarmasin. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode porposional sampling berjumlah 55 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis denganuji korelasi rank Spearman (α=0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di SLB Pelambuan Banjarmasin dengan klasifikasi tidak mendukung berjumlah 31 orang (56,4%), guru di SLB Pelambuan Banjarmasin yang mendukung dengan kemandirian siswa, anak yang tidak mandiri berjumlah 30 orang (54,5%). Simpulan: Ada hubungan dukungan guru dan dukungan keluarga dengan kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Pelambuan Banjarmasin. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, dukungan guru, kemandirian

Actions (login required)

View Item