Hubungan partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di rsud dr. H. Moch ansari saleh banjarmasin

Fitria,Neny (2017) Hubungan partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di rsud dr. H. Moch ansari saleh banjarmasin. Skripsi DIV Kebidanan.

Text skripsi.pdf Download (317kB)

Abstract

Asfiksia neonatorum menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan. Sekitar 3% (3,6 juta) dari semua bayi baru lahir di negara berkembang mengalami asfiksia sedang atau berat dan dari jumlah tersebut sekitar 840.000 meninggal. Faktor yang menyebabkan asfiksia neonatorum antara lain faktor keadaan ibu, keadaan bayi, plasenta dan faktor persalinan. Hasil studi pendahuluan di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin kasus asfiksia pada tahun 2014 terdapat 545 (12%). Pada tahun 2015 terdapat 541 (17%) dan tahun 2016 terdapat 941 (27%). Tujuan: Menganalisis Hubungan Partus Lama dan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Ruang Bayi RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2016. Metode: Penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir tahun 2016 berjumlah 3422 bayi, dengan jumlah sampel 359 bayi. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan teknik systematic random sampling. Data dianalisis menggunkan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Didapatkan nilai p=0,000 untuk partus lama, p=0,005 untuk ketuban pecah dini (p<0,05) artinya terdapat hubungan antara partus lama, ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum. Simpulan: Ada hubungan antara partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum. Kata Kunci: Ketuban pecah dini, partus lama, asfiksia neonatorum.

Actions (login required)

View Item