Peran Orang Tua Dalam Keberhasilan Terapi Bermain Pada Anak Autis Di Pusat Layanan Autis (Pla) Banjarmasin

Zamani (2015) Peran Orang Tua Dalam Keberhasilan Terapi Bermain Pada Anak Autis Di Pusat Layanan Autis (Pla) Banjarmasin. Skripsi Keperatan Fak Kesehatan Jur.S1 Keperawatan.

Text skripsi.pdf Download (12MB)

Abstract

Anak-anak dengan autisme biasanya hidup di dunia mereka sendiri dan "terisolasi" dari lingkungan sosial seseorang. Di Indonesia pada tahun (2013) diperkirakan ada lebih dari 120.000 anak yang menderita autisme pada usia 5-19 tahun. Mainkan terapi untuk orang-orang dengan autisme dapat diatasi untuk meminimalkan atau menghentikan perilaku agresif, perilaku merugikan diri sendiri, dan meremajakan perilaku yang tidak biasa yang tidak berguna. Pentingnya peran utama dalam keberhasilan program terapi sebagian besar ditentukan oleh apakah atau tidak bekerja dengan orang tua dan orang tua yang terlibat dalam pengasuhan anak pada hari ini. Orang tua memiliki peran yang dominan dalam upaya pemulihan sebagai orang tua yang paling dapat dipahami oleh anak-anak dengan autisme. Tujuan: Mengidentifikasi peran orang tua dalam keberhasilan bermain terapi pada anak dengan autisme di pusat layanan Bismah Bangka. Metode: Lokasi penelitian di bagian utara KUINLayanan pusat pendidikan swasta di Banjarmasin, sampel penelitian untuk anak-anak dengan autisme. 30 sampel. Metode penelitian deskriptif, analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil: Peran orang tua cheldren sebagai agoodmotivator dengan tidak cukup dengan 8 orang. Peran orang tua sebagai fasilitator sangat baik bagi 20 orang. Peran orang tua sebagai penanggung jawab sudah cukup baik 24 orang. Peran orang tua yang mendidik sangat baik22 orang. Kesimpulan: Ada peran peran orang tua dalam keberhasilan terapi pelayanan anak autis dan pusat pelayanan kelistrikan di Banjarmasin, sesuai dengan peran penggerak, fasilitator, pengatur pendidikan, dan kebaikan. Kata kunci: Peran orang tua, terapi bermain, autisme

Actions (login required)

View Item