STUDI INVITRO PERBEDAAN PELARUT PADA MEMBRAN SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PENURUNAN KREATININ

Tri Dewi Jayanti (2024) STUDI INVITRO PERBEDAAN PELARUT PADA MEMBRAN SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PENURUNAN KREATININ. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI_TRI DEWI JAYANTI_NIM 11194762010613 - Tri Dewi Jayanti.pdf Download (2MB)

Abstract

Teknologi membran yang semakin berkembang menjadi salah satu aplikasi penting dalam bidang biomedis yaitu dialisis pada proses hemodialisis. Dimana instrumen dialisis menggunakan membran serat berongga terbuat dari polimer sintesis sehingga hal tersebut membuat harganya menjadi mahal serta di Indonesia teknologi ini masih tertinggal jauh. Oleh karena itu perlu adanya alternatif dalam ketersediaan membran sebagai bahan pembuatan membran. Salah satunya memanfaatkan selulosa dari limbah TKKS. Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas variasi pelarut pada membran selulosa TKKS dalam menurunkan kadar kreatinin secara in vitro. Metode: Observasi analitik dengan Cross sectional. Pengujian kuantitatif menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil: Pembuatan membran dengan variasi pelarut dapat menurunkan kadar kreatinin, membran dengan pelarut DMAc lebih efektif dalam menurunkan kadar kreatinin lebih besar disetiap siklus dengan kadar awal 3 mg/dL dan waktu setiap siklus 3 menit 55 detik. Membran DMAc mampu menurunkan kadar setiap siklus yaitu 0,509 mg/dL, 0,486 mg/dL, 0,476 mg/dL, dan 0,463 mg/dL. Simpulan: Membran selulosa TKKS yang dibuat menggunakan pelarut DMAc lebih efektif dalam menurunkan kadar kreatinin. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pengaplikasiannya di bidang Kesehatan.

Actions (login required)

View Item