UJI EFEKTIFITAS HUMIDIFIER SEBAGAI ALAT REDUKSI KABUT ASAP

Joko Purnomo (2024) UJI EFEKTIFITAS HUMIDIFIER SEBAGAI ALAT REDUKSI KABUT ASAP. PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text REVISI TATA TULIS SKRIPSI (3) - Joko Purnomo2504.pdf Download (5MB)

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan, baik secara alami maupun oleh tindakan manusia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengidentifikasi ada 8 provinsi yang dianggap rawan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada tahun 2009 salah satunya adalah provinsi Kalimantan Selatan. Kebakaran hutan dan lahan berdampak buruk terhadap lingkungan salah satunya adalah tercemarnya udara akibat kabut asap kebakaran. Kabut asap kebakaran sangat berdampak pada kesehatan manusia diantaranya dapat menyebabkan iritasi mata, iritasi saluran pernapasan, pusing, bahkan penurunan fungsi paru. Tujuan: Mengetahui metode reduksi kabut asap dan keefektifitasannya dalam mengurangi kabut asap. Metode: Penelitian menggunakan metode observasi. Hasil: Penggunaan alat humidifier dapat menurunkan konsentrasi CO sebesar 0,99 dari 2,29 ppm menjadi 1,3 ppm. Konsentrasi CO2 turun sebesar 0,55 dari 401,92 ppm menjadi 401,37 ppm pada penelitian hari pertama. Konsentrasi CO2 turun sebesar 0,64 ppm dari 402,94 ppm menjadi 402,3 ppm. Konsentrasi CO turun sebesar 1,71 ppm dari 4,16 ppm menjadi 2,45 ppm pada hari kedua. Dan konsentrasi CO2 turun sebesar 2,85 ppm dari 403,15 ppm menjadi 400,3 ppm. Konsentrasi CO turun sebesar 4,22 ppm dari 4,52 ppm menjadi 0,3 ppm pada hari ketiga. Simpulan: Alat humidifier dapat digunakan untuk mereduksi senyawa gas CO dan CO2 pada proses pembakaran di ruangan tertutup. Hal ini dapat dilihat dari penurunan konsentrasi senyawa gas CO dan CO2 sebelum dan setelah penggunaan alat humidifier.

Actions (login required)

View Item