Hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi (kipi) dosis pertama dengan drop-out imunisasi Dpt-hb pada baduta (12-24) bulan di puskesmas pemurus baru banjarmasin tahun 2013

Sari,Novita (2013) Hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi (kipi) dosis pertama dengan drop-out imunisasi Dpt-hb pada baduta (12-24) bulan di puskesmas pemurus baru banjarmasin tahun 2013. Skripsi Keperatan Fak Kesehatan Jur.S1 Keperawatan.

Preview	Text KOPER, PERSETUJUAN DLL - proposal.pdf Download (52kB) | Preview
Preview	Text dAFTR RUJUKAN.pdf Download (19kB) | Preview
Preview	Text BAB 1 Nopi.pdf Download (41kB) | Preview
	Text BAB 2.pdf Download (45kB)
	Text BAB IV New Baru.pdf Download (60kB)
Preview	Text dAFTR RUJUKAN.pdf Download (19kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan data United Nations Children’s Fund (UNICEF) KIPI atau adverse events followwing immunization (AEFI) berupa reaksi ringan (lokal dan sistemik) disebabkan imunisasi DPT-HB mencapai 78% dari total dosis pemberian. Persentasi pelaporan KIPI imunisasi DPT-HB pada tahun 2010 sebanyak 76% kasus, tahun 2011 sebanyak 71% kasus dan periode Januari-Juli tahun 2012 sebanyak 68% kasus. Kejadian ikutan pasca imunisasi bila dilihat dari persentasi reaksi yang timbul (46%) berupa pembengkakkan dan kemerahan, (30%) berupa demam, (16%) meracau, lemas (5%) dan abses ditempat suntikan (3%). KIPI yang terjadi pada iminisasi DPT-HB meski dinilai aman, namun menimbulkan dampak secara psikologis bagi orang tua terutama ibu, sehingga orang tua enggan untuk melanjutkan imunisasi DPT-HB dosis selanjutnya karena takut pengalaman KIPI terulang kembali apabila bayinya diimunisasi DPT-HB. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Dosis Pertama dengan Drop Out Imunisasi DPT-HB pada Baduta (12-24 Bulan) di Puskesmas Pemurus Baru Banjarmasin Tahun 2013. Metode survei analitik dengan pendekatan “retrosfektif study. Populasi seluruh ibu membawa baduta usia 12-24 bulan ke jumlah rata-rata populasi 70 baduta (12-24 bulan). Teknik sampling purposive sampling, sampel sebagian populasi berrjumlah 60 orang.Uji fisher’s exact dengan α = 0,05. Sebagian besar baduta (80%) mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) imunisasi DPT-HB, sebagian besar baduta (12-24 bulan) 75% imunisasi DPT-HB lengkap dan tidak ada hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dosis pertama dengan drop out imunisasi DPT-HB pada baduta (12-24 bulan) di Puskesmas Pemurus Baru Banjarmasin, dengan nilai p = 0,712, p > 0,05. Saran Perlu digalakan penyebarluasan akan perlunya mengikuti program imunisasi bagi bayi kepada masyarakat khususnya pemberian imunisasi DPT-HB pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Baru dengan cara memberikan pendidikan kesehatan pada sasaran atau dengan mengintensifkan penyuluhan yang sudah berjalan. Kata Kunci: KIPI, Drop-Out, Imunisasi DPT-HB 1Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. 2Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. 3Dosen Poltekkes Kementrian Kesehatan Jurusan Gizi Banjarbaru.

Actions (login required)

View Item