ANALISIS HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN

Dahlia, Tri (2023) ANALISIS HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN. PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2023.

Text KTI TRI DAHLIA CEK 2 - Tri Dahlia.pdf Download (6MB)

Abstract

Status gizi merupakan ukuran keberhasilan untuk memenuhi nutrisi kebutuhan pada anak. Pemberian ASI erat hubungannya dengan kondisi gizi kurang (wasted) dan gizi lebih (overweight) pada anak. Profil Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menyatakan pada tahun 2021 terdapat 26 Puskesmas dan salah satu puskesmas yang mengalami status gizi rendah terbanyak yaitu di Puskesmas Pekauman. Jumlah baduta di Puskesmas Pekauman sebanyak 4.399 baduta dan yang mengalami gizi kurang yaitu sebanyak 266 (6,05%). Sedangkan balita yang mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 55 (1,25%). Tujuan: Analisis hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dan sampel yang digunakan adalah baduta 6-24 bulan sebanyak 40 sampel. Hasil: Hasil analisa hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi baduta usia 6-24 bulan diperoleh bahwa sebanyak 9 (90,0%) baduta mimiliki status gizi tidak normal dan tidak diberikan ASI Eksklusif, sedangkan ada 22 (73,3%) baduta yang memiliki status gizi normal dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai p<0,05 yaitu p value 0,001. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dari 40 responden dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi berdasarkan BB/PB pada baduta usia 6-24 bulan diwilayah kerja Puskesmas Pekauman.

Actions (login required)

View Item