KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA PENGGUNA INHALER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SULTAN SURIANSYAH

kamilah,Zahrah (2023) KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA PENGGUNA INHALER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SULTAN SURIANSYAH. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2023.

Text ZAHRAH KAMILAH_11194761910394 - Zahrah Kamilah.pdf Download (8MB)

Abstract

Asma merupakan penyakit heterogen yang dapat terjadi di negara- negara maju dan berkembang. Prevalensi asma di dunia sebesar 17,4% , Indonesia sebesar 2,4 % sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan persentase prevalensi asma sebesar 2,8% dengan tingkat kekambuhannya sebesar 55 % yang menempati posisi tertinggi ke-dua pada pulau kalimantan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018). Salah satu pengobatan yang sering digunakan pada penderita asma yaitu inhaler. Inhaler merupakan alat yang digunakan untuk mengantarkan obat pada pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan Asma (Zazuli et al, 2018). Teknik inhaler yang buruk dapat meningkatkan resiko eksaserbasi, peningkatan efek samping dan kontrol asma yang buruk. Kualitas hidup pasien asma akan lebih buruk dibandingkan orang normal. Asma dapat menyebabkan terganggunya pemenuhan kebutuhan dan terbukti menurunkan produktivitas serta kualitas hidup pasien. Tujuan: Untuk mengukur tingkat kualitas hidup pasien asma pengguna inhaler di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Suriansyah. Metode: Metode yang digunakan yaitu observasional deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuesioner mini- AQLQ. Hasil: Hasil dari penelitian didapatkan bahwa dari 83 responden, responden paling banyak adalah penderita asma yang termasuk kedalam kategori sedang yaitu 61 responden (73,5%), responden dengan kategori baik sebanyak 16 responden (19,3%) dan kategori buruk sebanyak 6 responden (7,2%). Simpulan: Kualitas hidup pasien asma pengguna inhaler di instalasi rawat jalan RSUD sultan suriansyah lebih banyak pasien yang memiliki kualitas hidup dengan kategori sedang sebanyak 61 responden (73,5%) dikarenakan banyak responden yang menghindari asap rokok dan debu.

Actions (login required)

View Item