Hubungan Pemberian Mp-Asi Dini Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin

Lestari, Sri Anita (2019) Hubungan Pemberian Mp-Asi Dini Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Karya Tulis Ilmiah Fak: Kesehatan, Jur: DIII Kebidanan Universitas Sari Mulia.

	Text NASPUB.pdf Download (474kB)
	Text kti.pdf Download (4MB)

Abstract

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 prevalensi balita stunting tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 40,3%, sedangkan prevalensi balita stunting terendah adalah Bali, yakni hanya mencapai 19,1%. Kalimantan Selatan menduduki peringkat ke lima tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 33,4%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin salah satu penyumbang angka kejadian stunting tertinggi adalah Puskesmas Alalak Selatan yaitu 41,12%. Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Metode: Penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. Teknik sampling menggunakan Proportional Random Sampling, sampel penelitian ini menggunakan rasio 1 : 1 dengan sampel minimal kasus (stunting) 30 dan sampel kontrol (tidak stunting) 30. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner, mikrotoice, dan checklist. Analisis menggunakan chi-square. Hasil: Pada 30 responden kelompok kasus ditemukan paling banyak Ibu memberikan MP-ASI dini sebanyak 23 balita (76,3%) dan pada 30 responden kelompok kontrol lebih banyak Ibu tidak memberikan MP-ASI dini sebanyak 19 balita (63,3%). Ada hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting (95% CI=0,002). Nilai OR = 5,675 artinya pemberian MP-ASI dini beresiko 5,6 kali mengalami kejadian stunting. Kesimpulan dan saran: Ada hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting. Hasil penelitian ini menjadikan masukan bagi Ibu untuk memberikan MP-ASI setelah usia 6 bulan agar dapat terhindar dari stunting. Melakukan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting dengan upaya memperbaiki status gizi pada balita stunting. Kata Kunci: Hubungan, Kejadian Stunting, Pemberian MP-ASI Dini.

Actions (login required)

View Item