Hubungan Preeklamsia Berat Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Dl Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang

Julia, Rara (2014) Hubungan Preeklamsia Berat Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Dl Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang. Skripsi DIV Kebidanan Sari Mulia.

Preview	Text COVER.pdf Download (15kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (17kB) | Preview
	Other RARA JULIA.rar Download (829kB)

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) masih merupakan tolak ukur kemampuan suatu Negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada warga negaranya. Data AKI di Indonesia pada tahun 2012 yang dirilis Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) adalah sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. DepKes Rl (2010) menyebutkan AKI di Indonesia berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup.Menurut Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kalimantan Tengah sebesar 73 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan.Di Kabupaten Barito Timur, pada tahun 2010, AKI tercatat 185 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun AKI dan AKB di Kalimantan Tengah dan Barito Timur masih di bawah rata-rata angka Nasional, namun jumlah tersebut memerlukan perhatian, dan mengingat preeklamsia berat dan asfiksia neonatorum merupakan salah satu penyebab kematiannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang. Pada Tahun 2011 tercatat 99 persalinan, dengan kejadian PEB 15 kasus (15,1%), Asfiksia Neonatorum 11 kasus (11,1%). Sementara pada Tahun 2012 terdapat 160 persalinan dengan kejadian PEB 35 kasus (21,8%), Asfiksia Neonatorum 18 kasus (11, %) dan pada Tahun 2013 tercatat 268 persalinan dengan kejadian PEB 55 kasus (20,5%) dan Asfiksia Neonatorum 38 kasus (14,1%). Tujuan: Menganalisis hubungan antara preeklamsia berat dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Tamiang Layang. Metode: Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan rancangan case control. Hasil: Analisa yang digunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan nilai p (value) = 0,009 (p ≤ 0,05) maka didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara preeklamsia berat dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Tamiang Layang. Kesimpulan: Ada hubungan antara preeklamsia berat dengan asfiksia neonatorum. Kata Kunci: Preeklamsia Berat, Asfiksia Neonatorum, Ibu Bersalin

Actions (login required)

View Item