Determinan Bayi Terhadap Kejadian stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Septania Catur Eka Putri,Karolina (2017) Determinan Bayi Terhadap Kejadian stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan. Skripsi DIV Kebidanan.

	Text skripsi.pdf Download (1MB)
	Other CD SKRIPSI KAROLINA SEPTANIA CATUR EKA PUTRI.rar Download (9MB)

Abstract

Prevalensi stunting di Indonesia setiap tahun meningkat, hal ini dibuktikan berdasarkan data RISKESDAS tahun 2010 yaitu 35,6% dan pada tahun 2013 menjadi 37,2%. Kalimantan selatan menduduki peringkat ke-5 dari 15 provinsi yang termasuk kategori serius untuk balita pendek dengan prevalensi 44,2%. Studi pendahuluan yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2016, dari 26 Puskesmas yang ada di kota Banjarmasin prevalensi balita stunting tertinggi terdapat di Puskesmas Alalak Selatan 55,4%, Puskesmas Kelayan Dalam 39,54% dan disusul oleh Puskesmas 9 November 32,87% balita stunting. Tujuan: Menganalisis Determinan Bayi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan. Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 95 balita, penelitian dilakukan selama 1 bulan. Analisa menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan riwayat berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita p value=0,032, ada hubungan usia gestasi dengan kejadian stunting pada balita p value=0,006, ada hubungan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita p value= 0,001, tidak ada hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita p value= 0,377 dan tidak ada hubungan status imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita p value= 0,120. Simpulan: Riwayat berat badan lahir, usia gestasi, dan panjang badan lahir merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Kata kunci: Determinan Bayi, Kejadian stunting, Balita.

Actions (login required)

View Item