PERBANDINGAN SISTEM SKORING CT HELSINKI DAN CT ROTTERDAM SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA DI RSUD dr. H. MOCH ANSARI SALEH

Rahmawati (2025) PERBANDINGAN SISTEM SKORING CT HELSINKI DAN CT ROTTERDAM SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA DI RSUD dr. H. MOCH ANSARI SALEH. PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2025.

[img] Text
SKRIPSI_RAHMAWATI - Rahmawati Putri.pdf

Download (3MB)

Abstract

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kecelakaan, terutama pada usia produktif. Cedera kepala dapat menimbulkan komplikasi serius seperti perdarahan intrakranial, edema serebri, hingga peningkatan tekanan intrakranial yang berujung pada kematian. Penilaian cepat tingkat keparahan sangat penting untuk menentukan prognosis dan intervensi yang tepat. Dua metode skoring berbasis CT Scan yang sering digunakan adalah CT Helsinki dan CT Rotterdam. Tujuan: Membandingkan kemampuan prediksi mortalitas antara sistem skoring CT Helsinki dan CT Rotterdam pada pasien cedera kepala di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan kohort retrospektif. Sampel terdiri dari 138 pasien cedera kepala yang menjalani CT Scan kepala. Skor CT Helsinki dan CT Rotterdam dihitung berdasarkan lembar observasi. Data sekunder diambil dari rekam medis dan dianalisis menggunakan uji Mann- Whitney U.. Hasil: Mayoritas pasien termasuk kategori cedera kepala ringan pada kedua sistem skoring. CT Helsinki mengklasifikasikan 68,1% pasien tanpa risiko mortalitas, sedangkan CT Rotterdam mengklasifikasikan 55,1% sebagai cedera ringan. Uji Mann-Whitney U menunjukkan CT Helsinki tidak memiliki perbedaan signifikan dalam membedakan status hidup dan meninggal (p = 0,444). Sebaliknya, CT Rotterdam menunjukkan perbedaan signifikan (p = 0,000), menandakan akurasi prediksi mortalitas yang lebih tinggi. Kesimpulan: Kedua sistem skoring dapat digunakan untuk memprediksi mortalitas pasien cedera kepala, namun CT Rotterdam memiliki kemampuan diskriminasi yang lebih baik dibandingkan CT Helsinki. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan bagi rumah sakit untuk menggunakan CT Rotterdam sebagai acuan utama dalam penilaian awal pasien cedera kepala.

Item Type: Skripsi
Kata Kunci Tidak Terkontrol: Cedera kepala, CT Helsinki, CT Rotterdam, Mortalitas.
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Fakultas: FAKULTAS KESEHATAN
Pengguna Penyetoran: Rahman Perpustakaan UNISM
Tanggal Setoran: 18 Sep 2025 01:20
Last Modified: 18 Sep 2025 01:20
URI: http://repository.unism.ac.id/id/eprint/4059

Actions (login required)

View Item View Item