PENETAPAN KADAR ALKALOID TANAMAN KALUAN (Vitex pinnata L) DENGAN TINGKATAN FRAKSI

Rahmad Ismiadi (2024) PENETAPAN KADAR ALKALOID TANAMAN KALUAN (Vitex pinnata L) DENGAN TINGKATAN FRAKSI. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI RAHMAD ISMIADI - Rahmat Ismiadi.pdf Download (2MB)

Abstract

Salah satu tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah yaitu tanaman kaluan atau halaban, yang mana tanaman kaluan atau halaban ini merupakan suatu tumbuhan khas kalimantan yang biasa orang dayak mengenalnya dengan laban. Tanaman kaluan sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengobatan alami. Daun kaluan umumnya digunakan untuk obat luka, kudis, dan meredakan demam. Tanaman kaluan memiliki kandungan kimia, bagian daun dan kulit batang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, sterolterpenoid, dan tannin dengan jumlah relatif banyak, yang mana senyawa aktif dapat menangkal radikal bebas. Tujuan: Mengetahui kadar alkaloid pada tanaman kaluan (Vitex pinnata L) dengan tingkat fraksi, aquadest, kloroform, n-hexan. Metode: menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan jenis penelitian True Experimental yang bertujuan untuk melihat perbandingan kadar alkaloid dari ekstrak daun kaluan (Vitex pinnata Linn) pada penggunaan fraksi N- heksan, klorofom, dan metanol. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Randomized block design (pengambilan sampel secara acak) dan membandingkan sampel dengan 3 fraksi yang digunakan (N-heksan, klorofom, dan aquadest). Hasil: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar alkaloid total pada masing-masing yaitu, untuk fraksi n-heksan sebesar 8.03 %, untuk fraksi kloroform sebesa7,1%, dan untuk fraksi aquadest sebesar 2,41%. Simpulan: Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar alkaloid paling tinggi berada pada fraksi n-heksan, yaitu sebesar 8,03 %.

Actions (login required)

View Item