EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA NON PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN DI RSUD DR.H.MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE TAHUN 2022

Ririn Sagita (2024) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA NON PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN DI RSUD DR.H.MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE TAHUN 2022. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI RIRIN ACC - Ririn Sagita.pdf Download (3MB)

Abstract

Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Non Pneumonia pada anak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Penatalaksanaan ISPA Non Pneumonia salah satunya dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik dan berpotensi memperburuk kondisi pasien ISPA Non Pneumonia anak. Evaluasi rasionalitas pengobatan ISPA Non Pneumonia sangat penting dilakukan karena angka ISPA Non Pneumonia masih tinggi, dan pengobatan yang tidak rasional dapat meningkatkan risiko komplikasi. Evaluasi ini memastikan pasien menerima terapi yang efektif dan aman. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA Non Pneumonia anak di instalasi rawat jalan di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin periode tahun 2022 Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional deskriptif retrospektif dengan rancangan penelitian survey dengan menggunakan lembar observasional sebagai alat pengumpulan data. Hasil: Berdasarkan usia 0-5 tahun sebanyak 22 orang (51,16 %), jenis kelamin laki- laki sebanyak 23 (53,49 %) dan perempuan sebanyak 20 (46,51 %). Berdasarkan penggunaan antibiotik ISPA Non Pneumonia dengan metode ATC yaitu amoksisilin dengan kode J01CA04, Cefixime (J01DD08), Azitromisin (J01FA10), Eritromisin (J01FA01) dan Co-Amoxiclav (J01CR02). Berdasarkan evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA Non Pneumonia anak yaitu tepat indikasi, tepat pasien dan waspada efek samping (100 %), tepat obat (76,74 %) dan tepat dosis (95,35 %). Secara keseluruhan, 72,09 % penggunaan antibiotik tergolong rasional, sedangkan 27,91 % tergolong tidak rasional. Simpulan: Masih ada ditemukannya penggunaan obat yang tidak rasional, hal ini berpotensi pengobatan yang tidak optimal.

Actions (login required)

View Item