HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN RAWAT INAP ULANG PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Putri Kharisma Ningtias (2024) HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN RAWAT INAP ULANG PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER. PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI_PUTRI KHARISMA - Putri kharisma.pdf Download (3MB)

Abstract

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat mencegah kekambuhan atau serangan berulang pada pasien PJK. Pasien yang pernah mengalami serangan PJK dan tidak melakukan aktivitas fisik secara rutin akan berisiko tinggi mengalami kejadian berulang. Penyakit jantung koroner (PJK) dikatan serangan berulang ketika terjadi setelah pasien sebelumnya mengalami serangan jantung. Serangan jantung berulang sering kali di ukur dalam periode waktu tertentu, seperti 30 hari setelah serangan jantung sebelumnya. Jadi, jika seseorang sudah mengalami serangan jantung dalam rentang waktu tersebut, kejadian tersebut dapat diklasifikasikan sebagai serangan jantung berulang. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik terhadap kejadian rawat inap ulang pada penyakit jantung koroner Metode: penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan case control, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 60 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Berdasarkan uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p = 0.316 > 0.005, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian rawat inap ulang pada penyakit jantung koroner. Simpulan: Disimpulkan bahwa perlunya materi kepatuhan meminum obat, edukasi pola diet, dukungan keluarga untuk patuh kontrol ke poliklinik.

Actions (login required)

View Item