EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RAWAT INAP BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

Seva Bela Nata Asi (2024) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RAWAT INAP BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI SEVA BELA NATA ASI_11194762010605 - Seva Bela.pdf Download (4MB)

Abstract

Antibiotik adalah golongan obat untuk mengobati penyakit infeksi yang sebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dengan resep akan menimbulkan dampak terhadap adanya resistensi. Setiap tahun terdapat dua juta orang terinfeksi oleh bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik yang menyebabkan hingga 23.000 orang di Amerika Serikat meninggal sebagai akibat dari resisten terhadap antibiotik. Peresepan obat antibiotik di rumah sakit Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 44 -97%. Penggunaan antibiotik ditemukan 30-80% tidak didasarkan pada indikasi yang tepat. Salah satu cara untuk dapat memastikan penggunaan antibiotik yang baik serta bijak adalah dengan cara mengevaluasi penggunaan antibiotik. Tujuan: Mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif, kualitatif dengan metode ATC/DDD dan metode Gyssens pada pasien rawat inap bangsal penyakit dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Menggunakan metode obsevasional deskriptif dengan jenis data kuantitatif. Data diambil secara retrospektif dengan mengumpulkan data resep pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam periode Januari-Desember 2023 Hasil: Terdapat beberapa jenis obat antibiotik yang digunakan, yaitu Ceftriaxon, Azithromycin, Levofloxacin, Moxifloxacin, Cefixim dan Cefotaxim. Nilai DDD total dalam penelitian ini adalah 118,69 DDD/100 hari rawat inap. DU 90% yaitu Ceftriaxon (Oral) 52,51%, Azithromycin (Parenteral) 60,55%, Levofloxacin (Oral) 68,10%, Moxifloxacin (Parenteral) 75,21%, Cefixim (Parenteral) 81,02% dan Cefotaxim (Oral) 86,09%. Terdapat 39 pasien yang termasuk dalam peresepan kategori 0 dengan penggunaan antibiotik Ceftriaxone. Simpulan: Jenis antibiotik dengan penggunaan tertinggi adalah Ceftriaxone (36,90%). Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD di peroleh nilai total DDD/100 hari rawat inap sebesar 118,69. Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens diperoleh hasil sebesar 33,33% untuk kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat/ bijak).

Actions (login required)

View Item