MONITORING EFEK SAMPING OBAT TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR

Windilla Kristiani (2024) MONITORING EFEK SAMPING OBAT TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2024.

Text SKRIPSI_WINDILLA_KRISTIANI_acc[1] - windilla Kristiani.pdf Download (4MB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan menyebar melalui dahak/droplet saat batuk, menginfeksi organ paru-paru. Tuberkulosis tersebar di seluruh dunia, dengan kasus baru terbanyak terjadi di asia tenggara (44%), diikuti oleh afrika (25%) dan pasifik barat (18%). Pengobatan Tb membutuhkan dua tahap, yakni tahap intensif dan tahap lanjutan, dengan kombinasi minimal empat obat. jika obat-obatan dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama maka kemungkinan adanya efek samping obat juga akan meningkat. Monitoring efek samping obat merupakan salah satu bentuk program farmakovigilans yang bertujuan untuk mengetahui keamanan obat Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terapi tuberkulosis di Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar terdapat kejadian efek samping Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional dengan menggunakan lembar observasional sebagai alat pengumpulan data Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 responden (73,34 %) yang mengalami efek samping obat dan 8 responden (26,55 %) yang tidak mengalami efek samping obat. Pasien yang lebih banyak terinfeksi adalah laki-laki (63,34 %) dengan rentang usia 45-65 tahun (60 %) serta efek samping yang paling banyak muncul yaitu perubahan warna urin Simpulan: Dari 30 responden, sebanyak 22 (73,34 %) responden yang mengalami efek samping obat. Efek samping yang dialami oleh pasien antara lain perubahan warna urin (50,0 %), mual (23,3 %), muntah (6,7 %), pusing (20,0 %), sakit perut (3,3 %), gatal (6,7 %), nyeri persendian (16,7 %) dan kebas (3,3 %).

Actions (login required)

View Item