ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBAH

Citra Dewi,Nanda (2023) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBAH. PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2023.

Text NANDA - Mailinda Sari.pdf Download (2MB)

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita. Hasil survei SSGI tahun 2022 stunting di Indonesia 21,6%. Data Dinkes Provinsi Kalsel tahun 2022 sebesar 24,6%. Data Dinkes HSS tahun 2022 sebesar 4,53%. Diantara 21 Puskesmas diwilayah HSS, Puskesmas gambah menempati peringkat pertama stunting tertinggi yaitu sebesar 11,60%. Stunting tidak disebabkan hanya satu faktor melainkan oleh multifaktor. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian balita stunting. Metode: Penelitian ini merupakan analisis kuantitatif, menggunakan metode penelitian case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling. Penelitian ini menggunakan rumus uji chi square dan odd ratio. Sampel berjumlah 120 balita dimana 40 sampel kasus, 80 sampel kontrol. Hasil: Data univariat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang terdiri dari berat lahir, ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu, riwayat usia kehamilan, dan status gizi ibu. Hasil penelitian faktor yang berhubungan dengan kejadian balita stunting yaitu berat lahir p value 0,022 OR 3,381, ASI ekslusif p value 0,000 OR 5,741, tingkat pendidikan ibu p value 0,015 OR 5,444, riwayat usia kehamilan p value 0,000 OR 9,736, dan status gizi ibu p value 0,006 OR 8,273. Simpulan: Berat lahir, ASI ekslusif, tingkat pendidikan ibu, riwayat usia kehamilan, dan status gizi ibu merupakan faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kejadian balita stunting.

Actions (login required)

View Item