AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU LABAN (Vitex pubescensVahl) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADATIKUS PUTIH

Septiawati,Rika (2022) AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU LABAN (Vitex pubescensVahl) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADATIKUS PUTIH. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2022.

Text Rika Septiawati-11194761920220-Skripsi.pdf Download (5MB)

Abstract

Luka terbuka jika tidak diobati berpotensi mengakibatkan infeksi yang dapat merambat ke jaringan atau organ lain menyebabkan infeksi kronik bahkan kematian. Sehingga penting untuk mencegah risiko infeksi dengan mempercepat proses penyembuhan.Salah satu tanaman obat yang digunakanmasyarakat suku Dayak untuk menyembuhkan luka adalah kulit Kayu Laban (Vitex pubescens Vahl). Tujuan:Mengamati aktivitas ekstrak etanol kulit Kayu Laban (Vitex pubescens Vahl) terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih. Metode:Rancangan yang digunakan true experimental dengan post test only kontrol group design. Sampel sebanyak 25 ekor tikus putih jantan diberi perlakuan luka sayat kemudian dilakukanpengamatan terhadap fase penyembuhan dan panjang luka sayat. Hasil:Fase penyembuhan luka tiap kelompok tidak jauh berbeda,kecuali pada kelompok ekstrak 75% lebih cepat memasuki fase proliferasi yaitu hari ke-3 dan memasuki fase maturasi dihari ke-6. Rata-rata waktu penyembuhan tiap kelompok berbeda-beda,paling cepat ekstrak 75% 6-7 hari dan paling lama kontrol negatif 9-10 hari. Simpulan:Ekstrak Etanol Kulit Kayu Laban memiliki aktivitas penyembuhan luka. Ekstrak 75% lebih cepat dalam penyembuhan luka sayat yaitutelah memasuki fase maturasi pada hari keenam dengan rata-rata waktu penyembuhan 6-7 hari menutup sempurna. UjiMann-Whitney menunjukkan kelompok ekstrak 75% terdapat perbedaan signifikan terhadap waktu penyembuhan luka. Kata Kunci:Kulit Kayu Laban (Vitex pubescens Vahl), Luka sayat, Waktu penyembuhan luka

Actions (login required)

View Item