KADAR GLUKOSA PADA MADU BUDIDAYA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN UJI LUFF SCHOORL

Dwi Lestari,Ayunda (2021) KADAR GLUKOSA PADA MADU BUDIDAYA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN UJI LUFF SCHOORL. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2021.

Text Skripsi Ayunda Dwi Lestari S1 Farmasi.pdf Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang :Madu merupakan bahan makanan kompleks yang diproduksi oleh alam dan dapat digunakan manusia sebagai agen pemanis. Kadar glukosa dalam madu berguna untuk memperlancar kerja jantung dan dapat meringankan gangguan penyakit hati dan sebagai penentu rasa manis alami pada madu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jumlah glukosa yang terkandung pada madu kelulut hasil budidaya dan membandingkan kadarnya dengan syarat yang sudah ditetapkan oleh SNI 01-3545-2018 tahun 2018 tentang kriteria mutu madu serta mengetahui pengaruh kadar glukosa terhadap perbedaan lokasi sampel. Metode :Penelitian menggunakan observasional analitic Rancangan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah madu budidaya. Sebanyak tiga sampel madu yang dibeli secara acak di tiga tempat budidaya yang ada di Kalimantan Selatan dianalisis menggunakan uji luff schoorl. Hasil : Hasil penelitian menunjukan kadar glukosa pada madu kelulut di provinsi Kalimantan Selatan dengan kode BRB yakni 85,63%, TPN 80,39%, dan sampel dengan kode TBN 72,81%. Kesimpulan :Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu terdapat kadar glukosa pada tiga sampel yang digunakan. Kadar glukosa yang didapat sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI dan ada pengaruh lokasi pengambilan sampel terhadap kadar glukosa yang didapatkan pada madu. Kata Kunci :Madu Budidaya, Kadar Glukosa, Uji Luff Schoorl

Actions (login required)

View Item