Analisis Kandungan Piroxicam Pada Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Kota Banjarmasin

Maulida (2020) Analisis Kandungan Piroxicam Pada Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Kota Banjarmasin. Skripsi S1 Farmasi Fak.Kesehatan UNISM.

	Text NASKAH PUBLIKASI MAULIDA (FILE FIXX).pdf Download (797kB)
	Text SKRIPSI MAULIDA (FARMASI).pdf Download (2MB)

Abstract

Abstrak Latar belakang: Jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang digunakan secara turun temurun lebih dari tiga generasi yang diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan dan terbukti aman. Kebiasan meminum jamu dilakukan hampir seluruh masyarakat Indonesia termasuk di kota Banjarmasin. Secara umum jamu relatif lebih aman dibandingkan dengan obat bahan kimia jika proses pemilihan dan pengolahan bahannya di lakukan secara baik dan benar. Bahan kimia Obat (BKO) merupakan bahan yang ditambahkan oleh pembuat jamu untuk menambah khasiat dan efek pada jamu agar terlihat lebih instan dibandingkan dari jamu yang tidak mengandung BKO. Tujuan: mengidentifikasi dan mengetahui kadar kandungan bahan kimia obat piroxicam pada jamu pegal linu yang beredar di kota Banjarmasin. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Desain penelitian adalah cross sectional, populasi dan sampel yaitu jamu pegal linu yang beredar di kota Banjarmasin dengan kriteria inklusi menggunakan metode kromotografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometri UV. Hasil: nilai Rf standar piroxicam yaitu 0,22, pada sampel 6 jamu pegal linu sangat mendekati dengan nilai Rf standar piroxicam yaitu 0,27. Kurva baku standar menunjukkan nilai a = 0,0014, b = 0,0108, r = 0,0998 dan hasil pengukuran kadar bahan kimia obat (BKO) piroxicam pada sampel 6 didapatkan sebesar 112 mg/L. Simpulan: pada sampel 6 jamu pegal linu yang teregistrasi BPOM positif mengandung bahan kimia obat piroxicam dengan kadar sebesar 112 mg/L. Kata kunci: bahan kimia obat (BKO), jamu kromotografi lapis tipis dan spektrofotometri UV

Actions (login required)

View Item