Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadianruptur perineum padaibu bersalin normaldiruang VK Bersalin RSUD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016

Endriyani (2017) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadianruptur perineum padaibu bersalin normaldiruang VK Bersalin RSUD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016. Skripsi DIV Kebidanan.

[img] Text
COVER SKRIPSI.docx

Download (53kB)
[img] Other
Endryani.rar

Download (822kB)

Abstract

Perdarahan paling banyak dapat terjadi karena ruptur perineum yang dialami selama proses melahirkan baik yang normal maupun dengan tindakan. Ruptur perineum merupakan perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat.Hasil studi pendahuluan yangdilakukan di RSUD dr. H. Soemarno SosroatmodjoKuala Kapuasterdapat hasil bahwa seluruh persalinan pada tahun 2014 kejadian ruptur perineum berjumlah 224 (37%) dari 605 kasus persalinan, tahun 2015 kejadian ruptur perineum berjumlah 351 (53%) dari 662 kasus persalinan dan pada tahun 2016 kejadian ruptur perineum berjumlah 417 (71%) dari 585 kasus persalinan yang ada. Tujuan:Mengetahui tentangfaktor-faktor yang berhubungan dengankejadian ruptur perineum pada ibu bersalin normal di ruang VKBersalin RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016. Metode:Jenis penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional.Teknik pengambilan sampel secarasimple random sampling,jumlah sampel 204 kasus.Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder, yang diambil dari buku register. Analisis data menggunakan ujichi-square. Hasil: Hasiluji Chi-Square didapatkanuntukparitasnilai p-value = 0,026, jarak kelahirannilaip-value=0,015, berat badan bayinilai p-value=0,001.Simpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas, jarak kelahiran,berat badan bayi dengan kejadianruptur perineum di ruang VK Bersalin RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016. Kata Kunci: Ruptur perineum, paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi. Perdarahan paling banyak dapat terjadi karena ruptur perineum yang dialami selama proses melahirkan baik yang normal maupun dengan tindakan. Ruptur perineum merupakan perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat.Hasil studi pendahuluan yangdilakukan di RSUD dr. H. Soemarno SosroatmodjoKuala Kapuasterdapat hasil bahwa seluruh persalinan pada tahun 2014 kejadian ruptur perineum berjumlah 224 (37%) dari 605 kasus persalinan, tahun 2015 kejadian ruptur perineum berjumlah 351 (53%) dari 662 kasus persalinan dan pada tahun 2016 kejadian ruptur perineum berjumlah 417 (71%) dari 585 kasus persalinan yang ada. Tujuan:Mengetahui tentangfaktor-faktor yang berhubungan dengankejadian ruptur perineum pada ibu bersalin normal di ruang VKBersalin RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016. Metode:Jenis penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional.Teknik pengambilan sampel secarasimple random sampling,jumlah sampel 204 kasus.Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder, yang diambil dari buku register. Analisis data menggunakan ujichi-square. Hasil: Hasiluji Chi-Square didapatkanuntukparitasnilai p-value = 0,026, jarak kelahirannilaip-value=0,015, berat badan bayinilai p-value=0,001.Simpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas, jarak kelahiran,berat badan bayi dengan kejadianruptur perineum di ruang VK Bersalin RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2016. Kata Kunci: Ruptur perineum, paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi.

Item Type: Skripsi
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Pengguna Penyetoran: Rahman Perpustakaan UNISM
Tanggal Setoran: 24 Jun 2019 04:06
Last Modified: 24 Jun 2019 04:06
URI: http://repository.unism.ac.id/id/eprint/506

Actions (login required)

View Item View Item